Cerita Panas Terbaru 2012

Saturday, December 10, 2011

Cerita Mesum Terbaru 2012 - Mesti Mesum


<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg72L8j0IiFu6o54LJL44_UXzQkVK6t73WjYPiezcW5_VXESv7EDtf0tFZdRthF01hQv82J4uAWgLVfRNxq8UNI4Ti0eGFK5jlYjivYz-gucmDXyPus-sXI2aP4FtWTdewbHeChoy1FEww/s1600/381027_102981306487558_100003270665082_12872_850110838_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg72L8j0IiFu6o54LJL44_UXzQkVK6t73WjYPiezcW5_VXESv7EDtf0tFZdRthF01hQv82J4uAWgLVfRNxq8UNI4Ti0eGFK5jlYjivYz-gucmDXyPus-sXI2aP4FtWTdewbHeChoy1FEww/s320/381027_102981306487558_100003270665082_12872_850110838_n.jpg" width="240" /></a></div>
&nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp;Foto foto Cewek di <b><a href="http://cewek.mobi/">http://cewek.mobi</a></b>


Bacaan Cerita Terbesar di

<b><a href="http://ceritangentot.mobi/">http://ceritangentot.mobi</a></b> - Bacaan cerita Ngentot terbaru 2012.

<b><a href="http://cerita.mobi/">http://cerita.mobi</a></b> &nbsp;- Bacaan cerita lucu,dewasa dan hantu terbaru 2012

<b><a href="http://ceritasex.mobi/">http://ceritasex.mobi</a></b> - Bacaan cerita sex terbaru 201

<b><a href="http://cerita17tahun.mobi/">http://cerita17tahun.mobi</a></b> - Bacaan cerita 17 Tahun ngentot 2012.</div>

Sunday, March 27, 2011

Ceita ngentot anggi...

http://bokep.mobi
Seperti biasa, sepulang dari kantor aku selalu memanfaatkan waktu untuk beristirahat di sebuah cafe yang terletak tak jauh dari kantorku. Sedang asyik menikmati juice sirsak kesukaanku, tiba-tiba salah satu dari dua HP milikku berdering. Aku lihat siapa yang meneleponku, ternyata nomornya tak aku kenal sama sekali. Dengan bermalas-malasan, aku angkat juga telepon itu.

"Halo..," aku coba bicara sesopan mungkin.
"Ya, hallo. Ini Jarot ya," ujar suara lembut dari seberang sana.
"Ini siapa ya, maaf saya tidak mengenal suara anda," jawabku dengan sedikit heran. Soalnya, sama sekali aku tidak mengenal suara tersebut, termasuk nomor teleponnya.
"Ini Anggi, kita memang belum pernah kenal kok," jawabnya semakin membuat saya heran.
"Anggi..? Trus, dari mana kamu dapat nomor HP saya," aku coba bertanya.
"Nanti kamu akan tahu juga kok. Kita bisa ketemu nggak?" ujarnya lagi.

Aku sedikit tersentak kaget. Soalnya, selain aku tidak mengenalnya sama sekali, aku juga tidak tahu apa maunya cewek itu ingin berjumpa denganku. Namun dengan masih penasaran, akhirnya aku menyanggupi permintaannya untuk bertemu denganku di sebuah pusat perbelanjaan yang cukup terkenal di kotaku.

Setelah menghabiskan sisa juice sirsak di hadapanku, aku langsung menghidupkan mesin mobil dan melaju arah utara, menuju pusat perbelanjaan tempat aku janjian bertemu dengannya.

Sesampai di tempat kami janjian untuk bertemu, aku coba untuk menghubungi nomor HP-nya yang masih tersimpan di HP-ku. Seketika terdengar suara dering HP milik seorang cewek cantik yang berdiri tak jauh dari tempatku berada. Seketika aku matikan kontak telepon dengannya, dan langsung menuju arah cewek itu.

"Anggi ya, saya Jarot..," aku mengulurkan tangan memperkenalkan diri.
"Anggi," kurasakan tangannya yang lembut bersentuhan dengan tanganku.

Setelah berkenalan, aku ajak dia untuk masuk ke salah satu cafe yang ada di pusat perbelanjaan itu, sekaligus untuk mengobrol. Dari percakapannya dengannya, ia menyatakan mendapatkan nomor HP-ku dari seseorang yang katanya kenal denganku. Tapi ketika memberikan nama orang yang memberikan nomor HP-ku itu padanya, ternyata aku juga tidak mengenalnya sama sekali.

"Persetan dengan orang yang memberikan nomor HP-ku, yang penting bisa berkenalan dengan cewek cantik," ujarku dalam hati.

Dari pembicaraanku dengannya, ternyata kuketahui ia kuliah di fakultas hukum di Universitas "BH" yang cukup terkenal di kotaku, dan kost di daerah "T" yang dekat dengan bandara. Dari ceritanya, aku juga bisa menebak bahwa ia saat ini sedang kebingungan setelah ditinggal pergi sang pacar.

"Sudahlah, tak usah dipikirkan lagi. Justru kalau kamu memikirkannya terus, akan menambah beban pikiranmu," ujarku sambil coba menenangkan perasaannya dengan membelai rambutnya yang direbonding.

Dan tanpa kusadari, ternyata ia merebahkan kepalanya ke dadaku. Aku terkejut bukan main, karena tak menyangka ia akan begitu. Lalu perlahan, aku tawarkan padanya untuk pergi dari tempat itu mencari tempat yang bebas untuk bercerita. Ia setuju, dan kamipun meluncur menuju pinggir pantai.

Dalam suasana yang sejuk dan senja mulai merambat turun itu, aku memberanikan diri untuk merengkuh pundaknya. Ia terlihat pasrah, dan aku jadi makin berani untuk berbuat lebih lagi. Ku coba kembali membelai rambutnya dan mengecup lembut keningnya, terus turun ke bibirnya yang ranum.
"Ah..," dia mendesah.

Aku jadi semakin berani. Lidahku mulai keluar masuk ke rongga mulutnya, dan perbuatanku itu ternyata mendapat balasan darinya. Aku jadi semakin berani, dan tanganku coba meremas daging kenyal di dadanya, sementara ia juga terlihat mencoba menrambat ke sela-sela sudut pahaku.

Anggi terlihat mulai tak sabaran untuk bisa mengelus-elus rudalku yang sudah menegang sejak tadi. Secara perlahan-lahan, ia mencoba untuk bisa membuka resluiting celana ku, dan sesaat ia terkejut merasakan betapa besarnya punyaku.
"Oh.., besar sekali," katanya, dan aku hanya tersenyum menanggapinya sambil tanganku tetap bermain di puting susunya.

Ciuman bibirku mulai turun ke leher, dan terus turun ke bawah serta berhenti sejenak di puncak bukit kembarnya. Disini, aku permainkan puting susunya dengan lidahku, sehingga membuatnya tak kuasa menahan gejolak hawa nafsunya. Tampaknya, ia sudah tak sabaran lagi untuk melanjutkan aktivitasnya ke arah yang lebih intim lagi, karena ia sudah mulai berusaha untuk melorotkan celana dalamku.

"Jangan disini, Anggi. Kita cari tempat istirahat yang aman yuk," ajakku, yang ternyata dibalas dengan anggukan.

Tanpa pikir panjang, segera aku hidupkan mesin mobilku, dan menuju sebuah hotel "P" yang terletak di jalan Dobi bersebelahan dengan Bank BNI. Begitu masuk kamar, aku segera memeluknya dan mengulum bibirnya dengan penuh nafsu. Sementara ia kulihat sibuk membuka kancing-kancing baju kemeja yang kupakai dan kemudian melorotkan celana panjangku.

Akupun tak mau kalah. Dengan sekali tarik, aku berhasil melepaskan baju kaos yang dipakainya dan kemudian menarik resluiting celana jeans yang dipakainya, sehingga tinggallah ia hanya mengenakan BH hitam dan CD yang juga berwarna hitam.

Tanpa membuang waktu lagi, aku dorong tubuhnya ke ranjang yang berukuran besar itu setelah berhasil membuka kait BH dengan ukuran 34B di bagian belakang tubuhnya, sehingga terlihatlah dua buah gunung putih yang menyembul dengan puncaknya yang berwarna pink. Tanpa menunggu lagi, segera aku hisap puting susunya yang berwarna pink itu dan sekali-sekali memainkannya dengan ujung lidahku.

"Ah, Jarot..!" serunya.
"Anggi, mimikmu begitu indah dan kenyal. Aku sangat menyukainya," ujarku.
"Terus, Jarot. Oh, geli..," desahnya.
Mendengar desahannya itu, aku jadi semakin bernafsu. Jilatanku terus merambat turun ke pusarnya, dan terus ke gundukan di sela kedua pahanya. Dengan lihainya, aku permainkan clitorisnya yang sudah mulai menyembul dengan ujung lidahku, dan aku terus memasukkan ujung lidahku hingga ke dalam. Tiba-tiba, ia mengangat pinggulnya dan berteriak,
"Ah.., terus.. ee.. naak..!" raraunya.

Sementara aku terus mempermainkan rongga kenikmatannya, Anggi juga terlihat semakin kencang menggoyang-goyang pinggulnya. Dan tiba-tiba ia berteriak dengan kuat.
"Ah, aku.. ke.. luar..," dan terlihat tubuhnya mengejang dengan mata terpejam. Sementara di lubang kenikmatannya terlihat cukup banyak cairan yang keluar. Aku merasakan rasa asin bercampur manis dengan aroma yang harum dan terasa panas.

Dengan rakusnya, aku jilat seluruh cairan yang keluar dari rongga kewanitaannya itu, dan tubuhku terus merambat naik ke atas. Disini, aku permainkan kembali puting susunya yang terlihat begitu indah. Rasanya, tak ingin aku melepaskan bibirku dari sana.

Tak lama kemudian, aku lihat Anggi kembali menggeliat dan mendesah-desah. Ia tampak kembali terangsang dan minta aku segera memasukkan rudalku yang berukuran 16 Cm dengan diameter 3 cm itu ke lubang vaginanya.
"Ayo Jarot, Anggi sudah nggak tahan lagi," erangnya.

Tanpa menunggu lama lagi, segera aku arahkan rudalku ke lubang vaginanya. Secara perlahan-lahan tapi pasti, ujung rudalku mulai menyeruak masuk ke lubang vaginanya yang berbulu tipis itu. Aku merasakan punyaku cukup sulit menembus lubangnya yang ternyata masih sempit itu. Namun aku terus memaksanya untuk bisa masuk.
"Ah, pelan-pelan ya..," erangnya.

Kembali aku tekan kepala rudalku untuk masuk ke lubang vaginanya secara perlahan-lahan, sehingga akhirnya aku berhasil memasukkan seluruh rudalku dan merasakan ujungnya menyentuh dasar vaginanya.
"Oh, nikmat sekali," katanya sambil mendesah.

Aku semakin bernafsu untuk menggenjot terus lubang kenikmatannya mendengar desahannya. Semakin dia menceracau tak karuan, semakin kencang aku mengeluarkan dan memasukkan rudalku ke lubang kenikmatannya.
"Oh Jarot, aku.. mau.. ke.. luar lagi," desahnya.
"Tahan dulu ya sayang, aku juga.. su.. dah.. mau sampai.. Keluarkan dimana..?" tanyaku.
"Di lu.." Belum sempat ia menjawab, aku sudah tidak bisa menahannya lagi, sehingga akibatnya.

"Crot.. crot.. crot..!" beberapa kali tembakan spermaku yang cukup banyak menghantam dinding vaginanya, sementara pada saat bersamaan aku juga merasakan cairan hangat menyelimuti batang kemaluanku.

"Maaf Anggi, aku tak kuasa lagi menahannya dan spermaku tertancap di lubang vaginamu," kataku menyesali.
"Tak apa-apa, mudah-mudahan saja sekarang aku tak subur, karena jadwal datang bulanku dua hari lagi," katanya sambil memelukku sambil mengelus dadaku.
"Terima kasih Anggi, kamu telah memberikan kenikmatan yang tiada tara padaku hari ini," ujarku sambil mengecup bibirnya.
"Saya juga, rasanya beban pikiranku hari ini menjadi hilang dan berubah jadi rasa nikmat. Yuk, kita mandi berdua," ajaknya sambil menarik tanganku menuju kamar mandi.


Cerpen Ngentot

http://mippin.com/mip/plus/list.jsp?&id=273267



Cerpen 17 Tahun

http://mippin.com/mip/plus/list.jsp?&id=273263



Cerpen Dewasa

http://mippin.com/mip/plus/list.jsp?&id=273245







Cerpen 17 tahun seru

http://mippin.com/mip/plus/list.jsp?&id=273218



Kumpulan Cerita Mesum

http://mippin.com/mip/plus/list.jsp?&id=273216



Kumpulan Cerita Seks

http://mippin.com/mip/plus/list.jsp?&id=273207



Kumpulan Cerita Sedarah

http://mippin.com/mip/plus/list.jsp?&id=273193



Cer ita Untuk Dewasa

http://mippin.com/mip/plus/list.jsp?&id=188126



Koleksi C erita Seks Dewasa

http://mippin.com/mip/plus/list.jsp?&id=187566



Cerita Dewasa Terkini

http://mippin.com/mip/plus/list.jsp?&id=187527



Cerita Dewasa Terbaru

http://mippin.com/mip/plus/list.jsp?&id=187525



Cerita Khusus Dewasa

http://mippin.com/mip/plus/list.jsp?&id=121280



Kumpulan Cerita 17 tahun

http://mippin.com/mip/plus/list.jsp?&id=120693


Kumpulan Cerita Daun Muda

http://mippin.com/mip/plus/list.jsp?&id=120668



Kumpulan Cerita Seru

http://mippin.com/mip/plus/list.jsp?&id=119576



Kumpulan Cerita Ngentot

http://mippin.com/mip/plus/list.jsp?&id=119569



Kumpulan Cerita Dewasa

http://mippin.com/mip/plus/list.jsp?&id=119561



Kumpulan Cerita Panas

http://mippin.com/mip/plus/list.jsp?&id=100994



Kumpulan Cerita Mesum

http://mippin.com/mip/plus/list.jsp?&id=100990




Kumpulan Cerita 17 Tahun

 http://mippin.com/mip/plus/list.jsp?&id=100819



Kumpulan Cerita Dewasa

http://mippin.com/mip/plus/list.jsp?&id=100794



Kumpulan Cerita Panas

http://mippin.com/mip/plus/list.jsp?&id=100784

Dan di kamar mandi itu, batang kemaluanku kembali mengeras ketika Anggi sedang mengelus-elusnya. Tanpa berbasa-basi lagi, aku menarik pinggang Anggi dan menyuruhnya menungging membelakangiku. Perlahan-lahan, aku arahkan kepala rudalku di sela-sela pantatnya yang bahenol. Sesaat, aku merasakan Anggi tersentak. Namun itu hanya sebentar, karena tiba-tiba Anggi mulai menggoyang-goyangkan pinggulnya, ketika dirasakannya kepala rudalku sudah amblas semuanya.

"Ah, Jarot. Aku sampai lagi," desah Anggi tertahan.
"Aku ju.. ga..," kataku sambil menembakkan kembali spermaku ke dalam rongga kewanitaannya.
"Kapan kita bisa mengulangi seperti lagi, Jarot," ujar Anggi sambil mengecup lembut bibirku.
"Terserah kamu aja, telpon saja aku," jawabku pasti.

Setelah jam menunjukkan pukul 20.45 WIB, kami lalu check out dari hotel itu dan mengantar Anggi pulang. Di perjalanan menjelang tempat kostnya, Anggi terlihat seperti tidak ingin melepaskan tangannya dari rudalku. Sebelum sampai di tempat kostnya, aku belikan ia voucher simpati agar ia bisa menghubungiku kapanpun ia menginginkan permainan seperti tadi kembali, dan kemudian aku kembali ke rumah untuk berkumpul dengan keluargaku.

Saturday, March 5, 2011

Cerita Ngentot Toni

Namaku Toni dan umurku sekitar 26 tahun. Selain pekerjaan tetapku sebagai seorang staff di sebuah perusahaan swasta, aku juga mempunyai usaha sampingan jual beli handphone.
Lihat Noni Bokep
Aku tinggal di daerah Jakarta Selatan, bersama dengan kakakku, Mbak Tina dan suaminya, Mas Amir. Maklum, masih bujangan dan sementara Mbak Tina itu belum punya anak, jadi untuk 'meramaikan suasana' aku tinggal bersama mereka.

Pada suatu ketika, Mbak Tina itu menanyakan kepadaku, apakah aku mempunyai handphone jenis Nokia 5110. Karena temannya, sebut saja Ayu, sedang mencari handphone jenis itu. Kebetulan sekali aku ada stock handphone tipe itu. Ayu, teman Mbak Tina itu, umurnya sekitar 27 tahun dan sering juga main ke rumah kami, sudah cukup akrablah dengan kami. Wajahnya lumayan manis, kulitnya putih bersih dengan rambut sebahu, yang kadang suka membuatku agak deg-degan juga saat melihatnya. Setelah harga sesuai dan barang siap, 3 hari kemudian, kebetulan hari Minggu, Ayu berniat untuk mengambil handphone tersebut. Sebetulnya Mbak Tina tidak ada rencana untuk pergi pada hari Minggu itu karena Ayu akan datang, hanya saja sekitar jam 10-an, Mas Amir ditelepon temannya yang mengatakan bahwa ada seorang dari teman mereka yang meninggal. Maka mereka pun segera berangkat, sebelum berangkat Mbak Tina berkata kepada saya, "Ton, nanti kalo si Ayu datang, suruh makan yach, udah dimasakin tuh, trus kalo mau pulang, nggak usah tungguin Mbak dan Mas Amir dech."
"Iya Mbak, pokoknya beres dech.." jawabku.
Memang Ayu ini sudah seperti keluarga.

Sekitar jam 12-an, Ayu datang. "Kok sendirian aja Mbak, mana 'gandengannya', nggak diajak nich.." godaku, meski aku tahu kalau Ayu belum punya pacar. Aku memang memanggil dia dengan Mbak karena dia teman Mbak Tina. Dia hanya tersenyum.

"Mana Mbak Tina dan Mas Amir, Ton?" Tanya dia.
"Lagi melayat temannya Mas Amir, Mbak.." jawabku.
Maka setelah ngobrol ke sana ke mari serta menunjukkan handphone yang akan dia beli itu, kemudian Ayu berkata, "Ton, ajarin Mbak yach pakenya, abis Mbak kan baru sekarang punya ini, musti belajar dulu."
"Beres Mbak, tenang aja.." jawabku.
Maka sambil duduk di sebelahnya, aku mulai mengajarinya cara menggunakan handphone itu. Hmm.. wangi tubuhnya yang putih bersih itu mulai tercium. Kulitnya yang mulus ditumbuhi bulu-bulu halus ditangannya. "Wah.. tipe cewek gini nich yang gue suka", kataku dalam hati. Semakin lama aku semakin berani untuk mendekatkan posisi dudukku, semakin merapat ke sisi Ayu. Sambil sesekali aku curi-curi mencium rambutnya. Oohh.. tiba-tiba aja aku ingin membelai rambutnya.

Setelah beberapa penjelasan yang kuberikan, dia mulai mencoba handphone itu, meski beberapa kali ada salah pencet tombol. Karena salah itu, aku meralat dengan menekankan tombol yang benar, yang mau tidak mau, aku harus memegang jari-jari manis Ayu. Entah tiba-tiba saja, aku menggenggam tangan Ayu. "Tangan kamu halus sekali Yu, lembut.." kataku. Wajah Ayu yang putih berubah jadi kemerahan dan tertunduk saat aku menatap matanya, "Ah kamu Ton, biasa aja.." Aku semakin memberanikan diriku, aku menaruh handphone itu di meja dan mulai meremas tangan Ayu. "Kamu manis sekali Ayu.." Ayu hanya diam saja sambil tetap menunduk. Aku memegang pundaknya dan memutar badannya hingga berhadapan denganku. Kusentuh dagunya dan kuangkat wajahnya, hingga aku bisa melihat dengan jelas betapa manisnya wajah Ayu, meski agak merah karena malu mungkin. Aku tersenyum dan dia pun balas tersenyum.

Aku semakin nekat, perlahan-lahan aku mendekatkan wajahku ke arahnya dan kulihat dia mulai memejamkan matanya. "Nah, ini dia nich.." pikirku. Perlahan aku mulai menyentuh bibirnya yang mungil itu. Tak kusangka, ternyata dia membalas kecupanku. Semakin aku bernafsu untuk melumatkan bibirnya, ternyata semakin 'buas' juga dia membalasnya. Hmm.. aku jadi tidak tahan.

Perlahan aku mulai melingkarkan tanganku ke pinggangnya, dia membalasnya. Aku semakin mendekapnya, dan kurasakan gumpalan payudaranya yang mungil, hangat di dadaku. Sambil terus berciuman, aku mulai merebahkan Ayu di karpet tempat kami duduk. Sementara itu, batang kemaluanku mulai berdiri. Sambil masih mengenakan baju, aku menggesek-gesekkan batang kemaluanku itu ke belahan selangkangannya. Kebetulan dia mengenakan kulot dari bahan yang agak tipis, sehingga gundukan kemaluannya bisa kurasakan meski masih memakai celana. Kulihat dia masih memejamkan mata sambil sesekali kudengar nafasnya yang memburu. Dia pun membalas goyangan pinggulku dengan menggoyangkan pantatnya.

"Hmm.. mungkin dia sudah pernah nich", pikirku. Kami semakin panas, perlahan aku mulai melepaskan kancing kemeja putih yang dia kenakan, satu persatu sambil kudengar nafasnya yang makin cepat. Setelah semua kancing kulepaskan, mulai kusingkap ke kiri dan ke kanan kemejanya itu. Ohh.. payudaranya tidak terlalu besar memang, tapi kulitnya itu yang membuat jantungku berdegup keras, seperti lilin, halus sekali. Aku mulai mencium bagian telinga, lalu semakin turun ke leher. Ayu menggelinjang, kuteruskan ke bagian dadanya sambil perlahan kulepaskan bra-nya. Kulihat puting payudaranya yang berwarna merah muda itu sudah membesar dan payudaranya agak keras. Kucium perlahan-lahan sekitar putingnya, Ayu semakin menggelinjang.

"Aahh.. terus Ton, teruuss.. aahh.." desahnya. Sambil terus mencium dan menjilat payudaranya, perlahan kulepaskan kancing celananya. Rupanya Ayu paham akan maksudku itu, dia mengangkat pantatnya sedikit sehingga dengan leluasa aku melepaskan celananya. Rupanya diapun tidak mau ketinggalan, dia melepaskan satu persatu kancing kemejaku, sebelum habis semua kancing kemejaku terbuka, aku segera melepaskannya. Setelah itu, Ayu melepaskan kancing celanaku. Kini kami hanya mengenakan celana dalam saja. Aku kemudian menggesek-gesekkan batang kemaluanku yang masih ditutupi celana dalam itu ke selangkangannya. "Ahh.. semakin terasa sekarang.." pikirku.

"Kamu cantik sekali Ayu, kamu manis.." rayuku. Kembali kucium sekitar payudaranya sambil perlahan-lahan kuturunkan ciumanku ke bawah. Terus ke pusar, kulihat dia kegelian, sambil meremas rambutku. "Teruskan Ton, aku ingin.." katanya. Terus kuciumi sampai akhirnya tiba di selangkangannya. Samar-samar bisa kulihat bulu-bulunya yang lebat di balik celana dalamnya yang menggunung itu. Kuciumi, hmm.. wangi sekali. Secara naluriah, Ayu merenggangkan kakinya sehingga aku semakin leluasa menciuminya.

Semakin lama kulihat semakin basah celananya itu, maka dengan cepat aku melepaskan celana dalamnya itu. Benar, rupanya sudah basah, aku perlahan mulai menjilati liang kewanitaannya yang basah. Ayu semakin menggelinjang, kusedot, kujilat klitorisnya. "Suu..daahh.. Toonn.. mmaa..ssuu..kkiinn.." desahnya tak sabar. Maka dengan segera aku melepaskan celana dalamku dan memasukkan batang kemaluanku ke liang kewanitaan Ayu. Mungkin karena sudah basah, dengan mudah kejantananku menerobos masuk. Aku sempat berpikir sejenak, kok langsung yach, Ooo.. berarti Ayu memang sudah pernah berhubungan sebelumnya.

Dengan perlahan aku mulai menghujamkan batang kemaluanku, semakin dalam semakin hebat gelinjang Ayu. Setelah kurasakan semua sudah masuk, perlahan aku mulai bergerak keluar masuk, pelan.. pelan.. Ayu pun tak kalah, dia menggoyangkan pantatnya. "Aahh.. teerruuss.. Tonn.. aahh.." desahnya. Aku pun semakin cepat bergerak, sambil kuhisap putingnya. Rupanya Ayu akan orgasme, gerakannya semakin liar. Tak lama kemudian, dengan gerakan mengangkat bagian punggungnya, dia dengan 'agak kasar' melumat bibirku dan kurasakan batang kemaluanku terasa berdenyut-denyut dan terjepit. Dan, "Aaahh.." dengan jeritan tertahan, Ayu seolah menggelepar dan tak lama kemudian tubuhnya terkulai lemas. Dia sudah orgasme rupanya, sambil menatapku, dia berkata, "Kamu hebat Ton, kamu terusin aja, sampe kamu juga dapetin yach sayang.."

Kembali aku menggerakkan batang kemaluanku keluar masuk. Ayu mengulum bibirku, rupanya dia sudah mulai panas lagi, goyangan pantatnya semakin cepat dan semakin cepat. Kurasakan bahwa spermaku sudah hampir tiba di ujungnya, aku semakin mempercepat gerakanku, diimbangi oleh gerakan Ayu. "Aahh.. Ayuu.. aku mau keluar nicchh.." desahku. "Samaa.. Ton, aku jugaa.. aahh.." jerit Ayu tertahan berbarengan dengan muncratnya spermaku keluar. Pada saat spermaku akan keluar itu, kuhujamkan batang kemaluanku sedalam-dalamnya ke dalam liang kewanitaan Ayu, "Aaahh.." Kami keluar bersamaan, sesaat mataku terasa berkunang-kunang dan selanjutnya aku merasa melayang.

Ah, rupanya cukup banyak sperma yang telah kukeluarkan di dalam liang kewanitaan Ayu, karena aku merasa beberapa kali menyemprotkannya dan setelah itu masih terasa terus mengalir keluar. Terasa hangat ujung kemaluanku itu. Ayu pun tampaknya sangat puas.

"Ton.. Kamu hebat sekali, aku bisa sampe 2 kali keluar.. kamu hebat sekali sayang.."
"Terima kasih sayang", kataku sambil mengecup kening Ayu.
"Biarkan di dalam saja sayang, aku masih ingin merasakan hangatnya.." bisik Ayu di telingaku. Rupanya Ayu punya maksud lain dengan membiarkan batang kemaluanku itu tetap di dalam liang kewanitaannya.

Setelah kami dapat mengatur nafas kembali, kurasakan pantat Ayu kembali digerak-gerakkan. Gerakannya memutar dan naik turun. Batang kemaluanku yang sudah terkulai lemas, dengan gerakan seperti itu, kembali mulai tegang. "Kamu diam aja Ton, sekarang giliran aku yang akan membuat kamu melayang", bisik Ayu.

Pada saat batang kemaluanku sudah kembali tegang, Ayu memintaku untuk segera mengeluarkan batang kemaluanku itu dari dalam liang kewanitaannya. Begitu batang kemaluanku keluar, aku langsung didorong ke belakang hingga aku telentang dan tanpa kusangka, Ayu mulai memasukkan batang kemaluanku ke dalam mulutnya. Aaahh.. rasanya geli bercampur nikmat, apalagi pada saat lidahnya bermain-main di sekitar ujung batang kemaluanku. Dia hisap ujung batang kemaluanku, lalu dengan perlahan dia mulai memasukkan ujung batang kemaluanku ke dalam mulutnya, terus hingga setengah batang kemaluanku memenuhi mulutnya.

Astaga, geli bercampur nikmat kurasakan hingga di ubun-ubunku. Dia terus mengulum dan mengisap batang kemaluanku, hingga akhirnya, "Aaahh.. Ayuu.. akuu.. maauu.. keeluuaarr.. aahh.." aku sudah tak tahan lagi, dengan batang kemaluanku yang masih di dalam mulutnya, kumuncratkan spermaku. Kupikir Ayu akan segera mengeluarkan batang kemaluanku dari mulutnya begitu spermaku muncrat, tapi ternyata tidak. Dia malah seperti mengisap-isap batang kemaluanku hingga aku merasa melayang-layang.

"Aaahh.. Ayu.. kamu hebat sekali, aku nggak kuat" kataku sambil tersenyum pada Ayu. Batang kemaluanku benar-benar merasa tersedot seluruh isinya, aku lemas sekali. Dan ketika tidak ada sperma yang keluar lagi, Ayu mengeluarkan batang kemaluanku dari mulutnya. Ohh, rupanya dia menelan semua spermaku itu karena batang kemaluanku bersih dan dari mulutnya pun tak ada sisa sperma yang tertinggal.

Setelah itu kami tidur-tiduran di karpet tempat kenikmatan terjadi, sambil aku memeluk Ayu dari belakang. Aku dapat melihat kepuasan mamancar dari wajah Ayu yang memang ayu itu. Sungguh Ayu, aku pun puas sekali. Dan semenjak saat itu, dengan alasan belajar memakai handphone, aku dan Ayu sering bertemu dan mengulangi segala kenikmatan yang telah kami lakukan, baik di tempat Ayu maupun di rumahku sewaktu Mbak Tina dan Mas Amir tidak ada. Cerita Seks Terbaru
http://ceritaseks.prohost.mobi/

Cerita Dewasa Terbaru Indo
http://ceritadewasa.prohost.mobi/

Cerita Ngentot Indo 2011
http://ngentot.prohost.mobi/


Lagi Cerita Ngentot Yang Enak
------------------------------------


http://cerita17tahun.mobi/

http://ceritasex.mobi/

http://ceritangentot.mobi/

http://ceritacinta.mobi/


Kumpulan Cerita Ngentot 17 tahun Hangat! hehe
----------------------------------------------------------
Cerita Seks Melayu
http://mippin.com/mip/plus/list.jsp?&id=298551

Cerita Cinta
http://mippin.com/mip/plus/list.jsp?&id=278460

Cerita 18sx
http://mippin.com/mip/plus/list.jsp?&id=273285

Cerita Lucah
http://mippin.com/mip/plus/list.jsp?&id=273277

Cerpen Seks
http://mippin.com/mip/plus/list.jsp?&id=273274

Cerpen Ngentot
http://mippin.com/mip/plus/list.jsp?&id=273267

Cerpen 17 Tahun
http://mippin.com/mip/plus/list.jsp?&id=273263

Cerpen Dewasa
http://mippin.com/mip/plus/list.jsp?&id=273245



Cerpen 17 tahun seru
http://mippin.com/mip/plus/list.jsp?&id=273218

Kumpulan Cerita Mesum
http://mippin.com/mip/plus/list.jsp?&id=273216

Kumpulan Cerita Seks
http://mippin.com/mip/plus/list.jsp?&id=273207

Kumpulan Cerita Sedarah
http://mippin.com/mip/plus/list.jsp?&id=273193

Cer ita Untuk Dewasa
http://mippin.com/mip/plus/list.jsp?&id=188126

Koleksi C erita Seks Dewasa
http://mippin.com/mip/plus/list.jsp?&id=187566

Cerita Dewasa Terkini
http://mippin.com/mip/plus/list.jsp?&id=187527

Cerita Dewasa Terbaru
http://mippin.com/mip/plus/list.jsp?&id=187525

Cerita Khusus Dewasa
http://mippin.com/mip/plus/list.jsp?&id=121280

Kumpulan Cerita 17 tahun
http://mippin.com/mip/plus/list.jsp?&id=120693

Kumpulan Cerita Daun Muda
http://mippin.com/mip/plus/list.jsp?&id=120668

Kumpulan Cerita Seru
http://mippin.com/mip/plus/list.jsp?&id=119576

Kumpulan Cerita Ngentot
http://mippin.com/mip/plus/list.jsp?&id=119569

Kumpulan Cerita Dewasa
http://mippin.com/mip/plus/list.jsp?&id=119561

Kumpulan Cerita Panas
http://mippin.com/mip/plus/list.jsp?&id=100994

Kumpulan Cerita Mesum
http://mippin.com/mip/plus/list.jsp?&id=100990


Kumpulan Cerita 17 Tahun
http://mippin.com/mip/plus/list.jsp?&id=100819

Kumpulan Cerita Dewasa
http://mippin.com/mip/plus/list.jsp?&id=100794

Kumpulan Cerita Panas
http://mippin.com/mip/plus/list.jsp?&id=100784


Wednesday, January 19, 2011

Cerita Panas Terbaru 2012

Popular Posts